Refleksi 25 Tahun Solidaritas perempuan bergerak bersama memimpin gerakan Wujudkan Kedaulatan Permpuan
Oleh : Ega Melindo
Kamis 10 Desember 2015 merupakan hari istimewa dan bersejarah bagi Solidaritas Perempuan (SP), sebagai Organisasi Feminis yang telah berdiri sejak 10 Desember 1990. Selama 25 Tahun Solidaritas Perempuan terus bergerak menyuarakan perlawanan terhadap berbagai penindasan, ketidakadilan dan perampasan yang dilakukan oleh aktor global, seperti perusahaan multinasional atau Internasional, negara maju atau industri, maupun lembaga keuangan Internasional yang dilindungi oleh sistem dan kebijakan Negara.
Solidaritas perempuan juga terus konsisten dalam membangun gerakan, memegang teguh nilai, ideologi feminis dan garis politik, menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok marginal lainnya untuk terwujudnya kedaulatan perempuan.
Ulang tahun solidaritas perempuan yang bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia ke 67, diperingati di tiga belas wilayah komunitas dan anggota Solidaritas Perempuan (Jabotabek, Palembang, Aceh, Lampung, Yogyakarta, Makassar, Kendari, Palu, Poso, Mataram, Sumbawa, Salatiga dan Bojonegoro). Peringatan tersebut dilakukan secara serentak dan disesuaikan dengan konteks wilayah masing-masing. Momentum ini juga dimanfaatkan sebagai ruang refleksi Solidaritas Perempuan yang selama 25 tahun terus bergerak bersama perempuan untuk memimpin gerakan Wujudkan Kedaulatan Perempuan di 13 wilayah Komunitas SP.
Peringatan 25 tahun Solidaritas perempuan di 13 wilayah diisi dengan beragam bentuk kegiatan, seperti Talkshow, dialog publik, pentas seni, pembacaan puisi, dan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada anggota SP, perempuan akar rumput, jaringan, media, dan elemen pemerintah daerah. Perayaan Ulang Tahun SP yang tidak hanya dihadiri oleh anggota dan perempuan akar rumput, tetapi juga dihadiri oleh rekan-rekan jaringan SP, media, dan pemerintah, juga diisi dengan pembacaan deklarasi 25 Tahun Solidaritas Perempuan untuk terus Bergerak Bersama Memimpin Gerakan Wujudkan Kedaulatan Perempuan
Pada kesempatan ini, SP juga menyuarakan seruan kepada Negara untuk segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan program pemerintah yang menghilangkan kedaulautan perempuan atas hidup dan sumber kehidupannya. Beberapa perayaan 25 tahun SP antara lain dilakukan di:
Jakarta – 10 Desember 2015 peringatan ulang tahun Solidaritas Perempuan diselenggakan di pendopo 2 taman Ragunan Jakarta selatan. Acara ini dihadiri oleh 30 undangan yang terdiri dari anggota komunitas SP Jabotabek, kawan-kawan jaringan yang selama ini melakukan advokasi bersama SP Jabotabek dan juga perempuan akar rumput dari wilayah pengorganisasian SP Jabotabek. Acara peringatan ultah ke 25 tahun juga diisi dengan doa dan refleksi bersama serta pemberian penghargaan sebagai wujud apresiasi kepada anggota. Dalam sambutannya, Ketua BEK SP Jabotabek, Supriyanti menyampaikan “agar perempuan tetap semangat dalam merebut kedaulatan perempuan.”
Makassar – Peringatan ulang tahun ke 25 solidaritas perempuan diselenggarakan di Gedung Mulo, Makassar pada 10 Desember 2015. Acara diisi dengan talkshow yang menghadirkan pembicara Risma Umar (SP), Indramini Rasyid (SP), Yuliana (perempuan pejuang HAM), Rizkiana Arimbi (walhi Sulawesi), Haswandi (Lembaga Bantuan Hukum Makassar), Suciati Sapta Margani (BPPKB Prov. SulSel), Rachmatika Dewi (Anggota DPRD Prov. SulSel), dan dimoderatori oleh Rusdin Tompo. Acara ini dihadiri oleh 200 undangan, dan dibuka oleh Risma Umar sebagai Dewan Pengawas Nasional SP. Acara kemudian dilanjutkan dengan Talkshow, dimana Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan menyampaikan tentang penting dan perlunya perempuan menpertahankan kedaulatanya. Acara diakhiri dengan prosesi pelepasan burung merpati di halaman depan gedung mulo makssar sebagai simbol kedaulatan bagi perempuan.
Aceh- Aula Pantai Lampuuk Aceh Besar menjadi tempat diselenggarakanya peringatan ultah Solidaritas perempuan ke 25 tahun. Dalam pembukaannya Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Aceh Ratna Sari menyambut pada hadirin yang terdiri dari anggota SP, perempuan dari 17 desa di Aceh Besar serta 7 desa di Bener Meriah, jaringan, media, dan pemerintah daerah yang telah bergerak bersama memimpin gerakan mewujudkan kedaulatan Perempuan di Aceh.
Acara diisi dengan refleksi perjalanan SP Aceh selama 10 tahun dalam melakukan pengorganisasian di masyarakat. Acara dilanjutkan dengan sesi saling berbagi tentang makna keberadaan organisasi SP Aceh di masyarakat, yang disampaikan oleh Mukramati dari kalangan perempuan penggerak di desa. “Sejak 2006 bergabung dengan Solidaritas Perempuan Aceh, kehadiran SP Aceh memberi pengetahuan kepemimpinan perempuan khususnya perempuan dan masyarakat di komunitas gampong,” ungkapnya. Sementara itu, pandangan dari tokoh masyarakat yang hadir, Kepala Desa (Geuchik) dari salah satu kecamatan Leupung, Aceh Besar mengapresiasi kehadiran organisasi Solidaritas Perempuan di tengah-tengah masyarakat selama ini. Menurutnya, “selama ini SP Aceh bersama perempuan di kampung senantiasa memberi pemahaman, pengetahuan tentang kepemimpinan perempuan. Semangat kepemimpinan khususnya bagi perempuan jangan hanya semantara saja ataupun ketika ada momentum saja.”
Palembang – 10 Desember 2015, SP Palembang menyelenggarakan peringatan Ulang Tahun SP ke 25 di gedung KNPI yang dihadiri oleh 50 orang terdiri dari perempuan akar rumput dari Ogan Ilir dan jaringan SP Palembang. Acara dibuka dengan tarian penerima tamu khas Palembang dan pertunjukan teatrerikal oleh ibu-ibu Sri Bandung. Kemudian, refleksi disampaikan oleh Bapak JJ Polong dari SPORA mengungkapkan, “SP Palembang sangat solid memperjuangkan kembali benih dan pupuk lokal petani perempuan.” Tidak ketinggalan juga. jaringan SP Palembang WWC Palembang, serta dewan daerah Walhi Palembang, Muhaimin yang menyampaikan bahwa,“selama ini SP terus maju bersama memimpin gerakan perempuan”.
Lampung- 10 Desember 2015, Ulang tahun Solidaritas perempuan ke 25 tahun di komunitas Sebay Lampung diperingati dengan suguhan hasil bumi dari ibu-ibu Sidodadi. Para undangan menuliskan kesan dan ungkapan dari 25 tahun gerakan Solidaritas perempan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Acara dibuka oleh sambutan dari ketua BEK Sebay Lampung Arma Yanti Sanusi, yang menyatakan “saya mengajak seluruh kawan-kawan Sebay Lampung untuk bergerak bersama memimpin gerakan perempuan agar perempuan bisa meraih kedaulatan di ranah domestik, publik, bahkan dikancah internasional”.
Acara kemudian dilanjutkan pada malam harinya dengan renungan bersama di Bundaran Patung Gajah Lampung. Malam renungan ini dihadiri sekitar 30 orang yang membentuk diri menjadi lingkaran dan dengan petikan gitar, yang mengiringi refleksi gerakan SP bersama perempuan di Lampung. Selanjutnya, para undangan membagikan bunga dan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas menyampaikan pesan pentingnya pelindungan dan kedaulatan bagi perempuan.
Sumbawa- Peringatan Ultah SP Di Sumbawa diisi dengan talkshow bertemakan, ‘’Bergerak Bersama Wujudkan Kedaulatam Perempuan,” yang membahas secara mendalam bagaimana kinerja dan gerakan SP Sumbawa selama ini dalam memperjuangkan perlindungan dan kedaulatan bagi perempuan di Sumbawa. Talkshow dibuka oleh Ketua BEK SP Sumbawa, Mariani yang menceritakan bagaimana pemerintah bertanggung jawab atas pembiaran kerusakan Sumber daya alam yang terjadi di Sumbawa. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan kedua yang disampaikan oleh perwakilan Sekretariat Nasional Solidaritas perempuan, yaitu Aliza Yuliana.
Talkshow dilanjutkan dengan Amilan Hatta selaku moderator yang memandu para pembicara untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai Kedaulatan Perempuan. Pembicara pertama yaitu Husnulyati (anggota SP) menceritakan kiprah SP Sumbawa yang memperjuangkan akses perempuan atas sumber daya alam “Solidaritas perempuan terus berupaya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan,” ungkapnya. Pembicara ke dua yaitu Ibu Ida (anggota dari DPRD kab Sumbawa) menyampaikan “pemerintah sangat intens memperjuangkan hak-hak perempuan sebagaimana undang-undang no. 23 tahun 2004 terkait PKDRT. Undang-undang akan menjadi sia-sia jika kita mengawalnya.”
Talkshow juga menghadirkan narasumber ibu Sohada dan Ibu Elmi yang merupakan korban kekerasan dan terus memperjuangkan hak-hak perempuan dimana kekerasan tidak hanya datang dari jauh tetapi bisa dari terdekat kita seperti keluarga. Talkshow diakhiri dengan harapan dari perempuan buruh migran yang menginginkan adanya payung hukum yang jelas bagi buruh migran, serta menyarankan pemerintah Sumbawa untuk membuat database terkait data dan info buruh migran untuk mempermudah dalam penanganan kasus.
Kendari – Perayaan Ultah SP ke 25 Tahun di SP Kendari diawali dengan Talkshow dengan tema “25 Tahun Solidaritas Perempuan: Merespon Situasi Kekinian atas Ketidakadilan Terhadap Perempuan di Sulawesi Tenggara.” Perbincangan mengenai ketidakadilan terhadap perempuan ini, kemudian dikaitkan dengan perjalanan 25 tahun Solidaritas Perempuan dalam memerangi ketidakadilan terhadap perempuan. Jaringan SP Kendari, seperti LBH Kendari, WALHI Sultra, dan dari media, yaitu Aliansi Jurnalis Indonesia, dan Antara News ikut memberikan pandangan mereka tentang SP. Ibu Sinina, dari Konawe Utara juga mengutarakan harapannya tentang SP, “kehidupan saya, sebelum perusahaan sawit datang ke desa saya, sangat baik, tapi setelah datangnya perusahaan sawit, semuanya menjadi memburuk, saya harus menjadi buruh dengan pendapatan sangat sedikit, saya berharap Solidaritas Perempuan dapat terus mendampingi kami untuk dapat memperjuangkan hak-hak kami sebagai perempuan”
Peringatan 25 tahun SP kemudian dilanjutkan pembacaan deklarasi dan pemberikan apresiasi kepada mitra kerja Solidaritas Perempuan Kendari baik Jaringan, media dan Dinas Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Terimakasih rekan-rekan mitra yang telah berpartisipasi menghadiri undangan Peringatan 25 Tahun Solidaritas Perempuan serta memberikan pandangan terhadap kerja-kerja SP Kendari dalam bermitra,” ujar Waode Surtinigsi selaku Ketua BEK SP Kendari, menutup perhelatan Ultah SP yang dilakukan di Aula Walikota Kendari.
Poso – Ultah Solidaritas perempuan ke 25 tahun di Poso diselenggarakan pada 11 Desember 2015 di Lapangan Sintuwu Maroso – Talkshow Refleksi Gerakan Solidaritas Perempuan di Kabupaten Poso. Dipandu oleh Budiman Maliki (Lembaga Penguatan Masyarakat Sipil) dengan menghadirkan narasumber Ibu Irna Pasili (perempuan pemimpin dari desa Kamba), Muhammad Hasan (LBH Poso) dan Arieska Kurniawaty (Sekretariat Nasional Solidaritas Perempuan) Talkshow ini juga diikuti oleh Perwakilan Sekda Kabupaten Poso dan para Calon Bupati-Wakil Bupati Poso. “Hari ini kita berkumpul bukan sekedar merayakan angka 25, tapi juga momentum bagi kita untuk merefleksikan gerakan dan perjuangan perempuan selama ini, khususnya di Kabupaten Poso” ujar Ketua BEK SP Sintuwu Raya Poso, Evani Hamzah.
Sambutan dari Plh. Sekda Kabupaten Poso yang mewakili Bupati Poso menyampaikan, “pemerintah berharap ada sinergi program dan kegiatan yang dilakukan SP dengan program dan kegiatan yg dilakukan oleh Pemerintah. Karena pembangunan semestinya juga tanggungjawab masyarakat dan dunia usaha bukan hanya pemerintah.” Calon Bupati Poso, Amdjad Lawasa juga menyampaikan kesan dan pesannya terhadap Solidaritas perempuan.
Mataram– Ultah 25 tahun SP di mataram dibuka dengan Sambutan oleh Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Mataram Sdr. Baiq Zulhiatina dilanjutkan dengan “Talkshow” yang dimoderatori oleh Yuni Riawati. Dalam talkshow tersebut hadir 5 Narasumber dari perwakilan Dewan Pengawas Nasional SP, Anggota SP Mataram, Perempuan akar rumput, Badan Eksekutif Komunitas SP Mataram, dan Media. Pembukaan acara dibuka oleh ibu- ibu dengan seni qasidah, dilanjutkan dengan para narasumber yang memaparkan pengalaman dan kisah perjuangan mereka bersama SP selama ini. Selain itu, jaringan yakni dari media jurnalis yang menyampikan pandagannya tentang gerakan SP.
Palu- 11 Desember 2015 peringatan ultah SP ke 25 tahun di Palu diperingati dengan talkshow dan refleksi gerakan 25 tahun SP. Talkshow melihatkan ketua Badan Eksekutif Nasional SP, Puspa Dewy, Ketua Badan Ekekutif Komunitas SP Palu, Wiwin Marindas, perempuan Lore, Sherlin, dan jaringan. Pada acara tersebut SP Palu juga memberikan apresiasi kepada anggota dan perempuan akar rumput sebagai wujud penghargaan dari konsistensi dan perjuangan membela hak-hak perempuan. Konferensi pers SP Palu dihadri lembaga instansi pemerintah, LP3TKI Dan jaringan SP, seperti Walhi, lingkar belajar perempuan, dan perwakilan perempuan dari empat desa desa di Lore yang mengisi acara dengan tarian lokal lore. 25 tahun SP di Palu juga dirangkaikan dengan festival Pampekirinda Towawine Hangko I Ngamba Napu, yang menjadi ruang bagi perempuan Lore untuk memperkenalkan produk kerajinan tangan yang diolah dari hasi hutan mereka.
Yogyakarta -11 Desember 2015 Peringatan ultah SP Ke 25 tahun di SP Kinasih Yogyakarta di peringati dengan refekleksi bersama dilanjutakan pemberian penghargaan dan apresiasi dan penyampaian ungkapan dan pesan di bentangan kain putih. Acara ini dihadiri oleh anggota SP kinasih dan Yogyakarta dan jaringan SP kinasih Yogyakarata.
Bojenegoro dan Salatiga- peringatan ultah Solidaritas Perempuan ke 25 tahun juga diperingati diwilayah Salatiga dan Bojonegoro, bersama para anggota SP. Momen 25 tahun kali ini menjadi ruang konsolidasi bagi anggota SP di Bojonegoro dan Salatiga dalam menwujudkan kedaulatan bagi perempuan