Liputan oleh: Zakiatunnisa
Bencana likuifaksi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala menimbulkan dampak serius secara ekonomi, sosial, dan budaya. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan di 3 wilayah lokasi bencana, namun meluas ke kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Poso. Paska bencana banyak penyintas yang mengungsi ke Kabupaten Poso dan tinggal sementara di rumah-rumah kerabat. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh relawan vocational training bersama SP SIntuwu Raya Poso, terdapat sebanyak 1.298 orang penyintas bencana yang mengungsi di wilayah Kabupaten Poso yang terdiri dari 582 laki-laki dan 716 perempuan. Selain itu, Poso sebagai salah satu wilayah di Sulawesi Tengah juga memiliki kerentanan bencana yang sama dengan yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala dikarenakan kesamaan bentang alam yang dimiki.
Berdasarkan hal tersebut SP Sintuwu Raya Poso berinisiatif untuk melakukan vocational training, yaitu training dengan lebih banyak menggunakan metode praktik. Training dilakukan dalam dua metode yaitu in class dalam bentuk pemberian materi, diskusi, dan sharing pengalaman serta pengetahuan terkait ideologi, pemahaman isu, keorganisasian, dan skill untuk melakukan advokasi dan kampanye. Vocational training ini juga dilakukan dengan metode out class yaitu praktik untuk mengimplementasikan apa yang didapat saat in class dengan bersama perempuan akar rumput di komunitas. Selain itu, vocational training juga bertujuan untuk membangun kembali kapasitas perempuan pengungsi penyintas bencana Sulawesi Tengah untuk mempercepat proses pemulihan termasuk terkait pemulihan livelihood. Selain itu juga bertujuan untuk mempersiapkan kesiapan perempuan dalam menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi di Poso – Sulawesi Tengah.
Vocational training di SP Sintuwu Raya Poso dilakukan bersama 15 orang perempuan yang terdiri dari 5 orang mahasiswa, 3 orang aktivis, dan 7 orang perempuan akar rumput. Proses in class tahap pertama dilakukan selama 6 hari dimulai tanggal 2-7 September 2019, difasilitasi oleh Risma Umar (Anggota SP Jabotabek) dan Zakiatunnisa (Staf Seknas SP).
“Vocational Training yang kita lakukan berharap tidak hanya untuk membangun kapasitas terkait kerelawanan daam konteks bencana, tetapi juga membangun kesadaran perempuan Poso untuk bergerak melawan berbagai sumber dan bentuk ketidakadilan perempuan dalam berbagai konteks kehidupan,” Ujar Evani Hamzah (Ketua Badan Eksekutif Komunitas SP Sintuwu Raya Poso).