Daryuti, Pejuang Pangan desa Sidodadi

“Saya memang tidak berpendidikan, SD saja tidak lulus, tapi saya ingin bermanfaat bagi sekitar terutama perempuan yang masih banyak menerima pelanggaran hak “

Pada tahun 1992, Daryuti bersama keluarganya menjadi transmigran di Desa Sidodadi, Lampung. Bertani menjadi pilihan hidup mereka. Di tengah gencarnya gempuran bibit unggul yang menawarkan produksi tinggi, Daryuti dan keluarga masih setia menggunakan dan melestarikan bibit-bibit lokal. Melalui proses belajar bersama SP, matanya semakin terbuka bahwa penindasan dan ketidakdilan sangat lekat dengan kehidupan perempuan. Dia juga menjadi lebih paham, bahwa adalah pilihan yang untuk setia menggunakan bibit-bibit lokal, karena pemakaian bibit unggul hanya akan menambah mahal biaya pertanian mereka dan semata-mata hanya menciptkana ketergantungan pada perusahaan produsen benih.

Sejak 3 tahun terakhir Daryuti bersama kelompok perempuan desa Sidodadi mulai serius mengembangkan jenis bibit lokal terutama padi varietas asli desanya. Hingga saat ini, sudah ada 30 petani yang mendukung gerakan ini. Daryuti ingin menjadikan bibit lokal kembali menjadi primadona di desanya.

Translate »